makalah mesin tetas telur

KARYA TULIS ILMIAH
MESIN PENETASAN TELUR SEMI OTOMATIS






DISUSUN OLEH:

HAMDIKA PUTRA                        (2015310076)               
JEFRI EFENDI                               (2015310041)               
BELLA SEFIA PUTRI                             (2016310012)     
ALGIZAN AULYA ADHA            (2016310003)
FAUZI ANWAR                              (2016310007)
MARDATUL IKHSAN                                (2016310029)
M. IRFAQ                                        (2014310053)                  









JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
2017


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................... i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................... 1
1.3.Tujuan.............................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Mesin Penetas Telur......................................................................... 2
2.2 Cara Kerja Mesin Penetas Telur..................................................... 2
2.3 Bahan dan Alat................................................................................. 3
2.4 Langkah Kerja................................................................................. 4
2.5 Bagian – Bagian Penetasan Telur.................................................... 6
2.6 Alat Pendukung Penetasan............................................................ 9

BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan....................................................................................... 11
3.2 Saran................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA




















Kotak Teks: i
 


KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
            Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
            Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

                                                                                      


Padang, Oktober 2017




                                                                                               Penyusun












Kotak Teks: ii
Kotak Teks: 1
 


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Kalor merupakan sesuatu yang penting dalam kehidupan kita. Dengan adanya kalor kita dapat melakukan metabolisme tubuh dengan baik. Banyak hal yang ada didunian dapat berfungsi dengan baik karena adanya konsep kalor. Di zaman modern seperti saat ini konsep kalor terutama konsep perpindahan kalor banyak digunakan dan dikembangkan untuk alat-alat yang berbasis teknologi. Termasuk salah satunya dibidang ilmu pengetahuan biologi konsep perpindahan kalor banyak digunakan untuk alat-alat yang ada hubungannya dengan poses biologis. Salah satunya adalah mesin penetas telur. Dalam hal ini mesin penetas telur mengdopsi konsep perpindahan kalor yang terjadi pada proses pengeraman telur secara alami dengan menggunakan induk ayam. Dalam Penetasan telur dengan menggunakan mesin penetas terjadi perpindahan kalor secara konduksi dari mesin penetas ke telur. Dalam penetasan telur kalor menjadi hal yang penting karena dengan adanya kalor yang cukup maka embrio dalam telur akan tumbuh dan berkembang dengan baik. Dibandingkan dengan induk ayam mesin penetas telur ini memiliki beberapa kelbihan diantaranya adalah memiliki daya tetas tinggi, mampu mempertahankan keadaan suhu ruangan dengan stabil sehingga kalor yang diterima telur juga relatif stabil dan merata. Sehingga prosentase telur yang menetas juga akan lebih banyak daripada enetaskannya secara alami.

1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Bagaimana konsep kerja mesin penetas telur?
1.2.2. Bagaiman proses penetasan telur menggunakan mesin penetas telur?

1.3.Tujuan
1.3.1. Mengetahui konsep kerja mesin penetas telur
Kotak Teks: 11.3.2. mengetahui proses penetasan telur menggunakan  mesin penetas telur
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.  Mesin Penetas Telur
Seperti yang kita tahu saat ini teknologi sudah semakin berkembang, semakin hari semakin canggih saja perkembanggannya. Namun perkembangan teknologi tersebut tentu saja sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang ada. Dan biasanya perkembangan teknologi yang ada dimanfaatkan untuk memajukan ilmu pengetahuan. Salah satu ilmu pengetahuan yang berkembang dengan pesat adalah ilmu Fisika. Melalui ilmu ini kita dapat mengembangkan berbagai alat-alat teknologi seperti saat ini. Kalor merupakan salah satu pembahasan dalam ilmu fisika, penerapan konsep kalor sangat penting belakangan ini termasuk dalam bidang biologi. Konsep kalor belakangan ini banyak dimanfaatkan dalam bidang biologi salah satunya diterapkan dalam pembuatan mesin penetas telur. Seperti yang kita tahu di zaman modern seperti sekarang ini semua serba praktis termasuk untuk menetaskan telur, saat ini menetaskan telur tidak lagi perlu dengan cara yang repot-repot seperti mengeraminya dengan induknya. Saat ini telah diciptakan terobosan baru yang akan memudahkan peternak dalam menetaskan telur ayam ataupun bebeknya, sesuai dengan namanya mesin yang sejenis ini disebut dengan mesin penetas telur. Mesin penetas telur memakai konsep perpindahan kalor, yaitu perpindahan kalor secara konduksi dari thermostat yang ada dalam mesin ke telur.

2.2. Cara Kerja  Mesin Penetas Telur
Kotak Teks: 2Cara kerja dari mesin penetas telur secara umum mengadopsi apa yang dilakukan oleh induk ayam, disini mesin penetas bertindak sebagai induk ayam. Pada penetasan telur secara alami (menggunakan induk ayam) terjadi perpindahan kalor secara konduksi dari tubuh induk ayam ke telur, disini induk ayam berperan sebagai sumber panas. Induk  ayam selalu menjaga agar suhu ( kalor ) yang di miliki dan bersumber dari suhu tubuh ayam dapat menyebar secara merata ke seluruh telur yang dia miliki. Dalam mesin penetas telur terjadi perubahan energy listrik menjadi energi kalor(panas). Kemudian terjadi perpindahan panas dari mesin penetas


Deskripsi: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUiC4tWpxknSCulZjeLc2Kz3MBiC5bblPbh8PupDjazYP6vKqMFfNq3oASeee2ZMM74JMAcu_lQZgmwQ8313u94N36YQEWTuPp5ETjP6w9_S94lH0wGI95gvvZnsOt2Us0H-taCl-XFMU/s400/Gambar-boks-5.jpg

             Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan mesin tetas adalah kotak atau box mesin penetas jangan ada yang bocor atau tidak tertutup rapat. Apabila terjadi kebocoran maka suhu dalam ruang mesin penetas tidak akan tercapai karena udara panas akan keluar melalui lubang tersebut.

             Bahan yang digunakan untuk membuat kotak mesin tetas sederhana ini adalah multiplek/triplek atau dapat juga menggunakan papan kayu atau bahan lain yang sesuai dengan desain pembuatan mesin tetas. Alat penetas telur ini dapat dengan mudah kita buat sendiri dengan biaya yang relatif murah.

2.3 Bahan dan Alat
              Bahan untuk membuat mesin penetas telur berkapasitas 100 butir dengan    
       sumber panas dari listrik adalah sebagai berikut:
a.       Multiplek / triplek 9 mm
b.      Kotak Teks: 3Engsel
c.       Kawat ram diamater 0.5 cm
d.      Seng
e.       Thermostaat
f.       Kabel listrik
g.      Fiting lampu
h.      Steker listrik
i.        Lampu bohlam
j.        Thermometer
k.      Baki/nampan air
l.        Paku triplek dan lem kayu

Sedangkan peralatan yang digunakan: gergaji kayu, gergaji besi, meteran, alat tulis, bor, obeng, tang, pahat kayu dan palu.

2.4 Langkah Kerja
Kotak Teks: 4
            Potong multiplek/triplek dengan ukuran seperti pada (gambar 1) dan rangkaikan sehingga terbentuk kotak / bok dengan ukuran 60 x 30 x 30 cm.

Deskripsi: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgObiyXhZMqxxjY3F8z3u1S4rFG_EcE48V84V9wRJtcLDSkQyRLw6K4TL7Fnap4aEusPW7lvPO5ljwNal-oV_qnf75FFkK8SpDK6URIMagWRGmPi2_FFwpi3fJ60ywg_VXEPXJ21M6gy2s/s1600/Gambar-boks-1.jpg

Buat lubang dengan ukuran 10 x 5 cm pada bagian atas kotak mesin tetas untuk ventilasi udara dan berilah penutup yang dapat dibuka dan ditutup, seperti (gambar 1).

Deskripsi: C:\Users\HENDRA1\Pictures\55555.PNG

              Buat lubang pada bagian bawah kotak dengan ukuran 10 x 20 dan tutuplah dengan selembar pelat seng (gambar 1). Kegunaan pelat seng ini adalah sebagai elemen pemanas darurat jika terjadi pemadaman listrik. Jika terjadi pemadaman listrik maka taruhlah di bawah pelat seng tersebut lampu minyak.
Kotak Teks: 5
             Buat rak untuk tempat meletakkan telur di dalam mesin tetas, seperti (gambar 3). Bahan rak tempat telur dapat dibuat dari kawat lurus seperti pada gambar, dapat pula dipakai kawat ram atau Anda dapat berkreasi lain dengan memanfaatkan bahan yang ada di sekitar kita, yang penting rak dapat digunakan untuk meletakkan telur di dalam ruang mesin penetas.
Deskripsi: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibB1089OkxiWg6PRFnwZMv_se6iF7G0bPVIxZg-br4exZQWhjxFt6l46BkIUR8nlj8JCljzVDWHGtlbWUbNVEHvV-TUITWofIsA6eXNS20Erup7T2ZkydFNm9w-1jwn5VnEKlp0Wt9-kw/s1600/Gambar-boks-3.jpg

2.5 Bagian-Bagian dari Penetasan Telur

a. Regulator / Thermostat
Kotak Teks: 6
Deskripsi: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikUAJyXsYeeSuVVHzS1rJ-S5cPmkQMy1jp64z0MAXJNIVm85MMcqLV9YtbewM-BWJLoMHgqNvwuje3m_8wYOR-CHYzyHlMdUzt57Kriswe0mKJ7mZueU2bg_v443SN6Z9rpnw9RIAwcI8/s320/IMG0370A2.jpg

Adalah alat yang berfungsi untuk mengatur temperature dalam mesin tetas secara otomatis. Apabila alat ini terkena panas maka kapsul akan mengembang sehingga akan menekan sakelar (mikroswitch) dan aliran listrik akan terputus, sebaliknya apabila suhu turun maka kapsul akan mengempis dan akan menyalakan kembali lampu pijar sebagai sumber panas. Untuk menseting thermostat agar dapat memutus dan menyambung kembali aliran listrik yang menuju ke lampu pijar tidaklah sulit, untuk mengaturnya dengan cara memajukan atau memundurkan putaran baut penyangga kapsul. Lihat Gambar 7
Cara Menseting Thermostat

              Lihat Gambar 7 untuk melihat bagian-bagian dari thermostat. Misalnya kita mau menseting agar ruang mesin penetas tepat pada suhu 40o C lampu pijar padam, maka caranya adalah
             Jika sebelum suhu 40o C lampu pijar sudah padam, maka putarlah baut penyangga kapsul thermostat kanan atau searah jarum jam (kapsul menjauhi sakelar/mikroswitch).
Jika suhu sudah lebih dari 40o lampu pijar baru padam, maka putarlah baut penyangga kapsul thermostat ke kiri atau berlawanan dengan arah jarum jam (kapsul mendekati sakelar/mikroswitch).

Rangkaian Thermostat ke Lampu

Deskripsi: Image result for rangkaian thermostat kapsul

b. Baki/Nampan Air
              Kegunanya untuk memenuhi standar kelembaban mesin tetas. Isi air dalam baki dengan ketinggian 2-3 cm / dibawah permukaan bibir baki. Apabila akan menambah air dalam baki, gunakan air hangat supaya perubahan suhu dalam mesin tidak turun secara drastis.
Kotak Teks: 7
 


c. Rak Telur
             Berfungsi sebagai tempat telur yang akan ditetaskan, rak telur diisi sesuai dengan kapasitasnya.

d. Ventilasi
             Diperlukan untuk kebutuhan oksigen telur tetas dalam mesin. Ventilasi haruslah dapat diatur sesuai kebutuhan. Apabila ventilasi tidak ada maka udara yang ada didalam mesin tetas akan meracuni bibit telur dan dapat menyebabkan bibit telur tersebut mati.

e. Thermometer

Deskripsi: Image result for termometer batang penetasan telur
Berfungsi sebagai indikator suhu yang diperlukan oleh mesin tetas

f. FUN / Kipas Angin Kecil
Deskripsi: Image result for fun komputer
Kotak Teks: 8
 


2.6 Alat Pendukung Penetasan

a.      Alat Candling / Teropong Telur
Deskripsi: D:\Logo 2\ITP.jpgDigunakan untuk melihat apakah telur yang dimasukkan kedalam mesin penetas itu dibuahi / fertile atau tidak. Alat candling dapat dibuat dari lampu senter yang bagian depannya dibuat seperti corong dari kertas karton yang berwarna hitam. Atau dapat pula dibuat dari pipa paralon diameter 2-3 inci dipotong sepanjang 15 cm didalamnya diberi lampi pijar. Kedua sisi pipa ditutup, salah satu sisinya diberi lubang lagi selebar ukuran telur. 
Untuk mengetahui fertilitas telur yang ditetaskan diperlukan adanya alat peneropong telur (candling), biasanya untuk melihat fertilitas telur dalam mesin tetas, dilakukan peneropongan telur pada hari ke-7 dan hari ke-14. Alat peneropong telur tersebut banyak dijual di toko peternakan dengan harga bervariasi dari yang sederhana (buatan lokal) Rp. 40.000 sampai dengan yang modern (import) Rp. 1000.000.

            Untuk menghemat biaya, alat teropong telur tersebut sebenarnya dapat dibuat sendiri dengan mudah dan hasilnyapun tetap akurat. Ada dua pilihan model dalam pembuatannya,
Kotak Teks: 9

Deskripsi: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYGZHbHXMYnmolGhe2N98ykm4e70mDDOy2_CQ0hC9ZVinC0qlsrV9_-j7P86PiC71VUlki0NpykG7bzY9NoeUqSBZLS7aznM1rD24xWySu5yERChqjhckWe8GeACPitEc4SRxcQBsxl6s/s320/alat-candling-telur.jpg                            Deskripsi: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjz32he0h0ZEQbzFZ2Tag8RRVLq_4N_nmlCUd-3uXUggG46Zi9LfBEPPdAHOnF1GNy5u_mds075emmgA0otLjw-egi4libYQIEOkKoxxL_q4PZvZodp2TsFIuHJCPPAEaILn5lsQu1FnfI/s320/alat-candling-telur-1.jpg


















Kotak Teks: 10
 


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan  
a.       Otomatisasi mesin tetas menyebabkan daya tetas baik yang tinggi, yaitu di atas 80% dengan kualitas DOC yang relatif baik.
b.      Penambahan motor khusus untuk memutar telur secara otomatis dapat mengefisienkan tenaga dan kematian embrional ayam dapat dikurangi, sehingga daya tetas meningkat.
c.       Penggunaan blower ternyata menjamin pendistribusian panas dankelembaban yang baik di dalam mesin tetas.
d.      Penambahan komponen pengatur uap air mampu memperbaiki kelembaban udara dalam mesin tetas untuk menjamin daya tetas yang tinggi.
e.       Bahan dinding mesin tetas yang dibuat berlapis mampu menstabilkan suhu dalam mesin tetas.
f.       Peternak memperoleh keuntungan banyak dalam penggunaan mesin tetas otomatis, yaitu menambah pendapatan, meningkatkan efisiensi tenaga serta memperoleh pengetahuan tambahan yang sangat berguna bagi pengelolaan usaha pembibitan ayam.
g.      Peternak merasa terdorong untuk lebig meningkatkan usahanya, khususnya ingin mengembangkan usaha pembibitan ayam lurik, sehingga kendala keterbatasan bibit untuk peremajaan dapat teratasi

3.2  Saran
Kotak Teks: 11Sejalan dengan program vucer yang diberikan peternak mitra, maka sebaiknya peternak mitra meningkatkan manajemen pemeliharaan ayam, khususnya ayam yang akan digunakan sebagai induk dan pejantan untuk menghasilkan telur fertil.
Peternak mitra dapat menggunakan mesin tetas otomatis ini untuk memproduksi DOC yang dapat digunakan untuk peremajaan sendiri atau dijual, sehingga menambah pendapatan selain telur konsumsi.
Peternak mitra sudah saatnya melakukan penerapan manajemen usaha pembibitan yang baik, yaitu dengan melakukan analisis ekonomi. Mengingat manfaat yang ada, maka pemerintah melalui DIKTI perlu mempertahankan program vucer pada masa yang akan datang.























Kotak Teks: 12
 


DAFTAR PUSTAKA

Deeming, D.C, 1989. Characteristic ofuntuned eggs: critical period, retarded embryonic growth and poor albumen utilization. Br. Poult. Sci. 30: 253-263.
Suyatno, 1999. Kultur In Vitro Embrio Ayam Dari Ovum Fertil. Thesis. Program Studi Bioteknologi. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
_______, 2001. Penyempurnaan Mesin Tetas Konvensional Dengan Penambahan Beberapa Komponen Untuk Otomatisasi Pemuatan Telur. Laporan Penelitian DPP. Universitas Muhammadiyah Malang.
Tri Yuwanta, 1983. Beberapa Metode Praktis Penetasan Telur. Dirjen DIKTI Depdikbud. Jakarta.
Tullett, S.G., 1990. Science and the art of incubation. Pult. Sci. 69 : 1-15
Tullett, S.G. and D.C. Deeming, 1982. The relationship between eggshell porosity and axygen consumption of the embryo in he domistic fowl. Comp. Biochem. Physiol. 72A : 529-533.
Tullett, S.G. and F.G. Burton, 1987. Effect of two gas mixtures on growth of the domestic fowl embryo from days 14 through 17 of incubation. J. Exp. Zool. Suppl. 1 : 347-350
Willson, H.R., 1991. Interrelationships of egg size, chick size, posthatching growth and hatchability. World,s Poult. Sci. J. 47 : 5-20.







Komentar

  1. PROMO SPESIAL 100% SABUNG AYAM ONLINE | MENANG TARUHAN BERUNTUN -

    Nikmati Promo Spesial Bonus 100% Khusus untuk Taruhan Sabung Ayam Onlie yang di siarkan secara Live (Langsung) dari Arena yang ada di Negara Filipina !

    Pertandingan di liput secara live oleh kru proffesional dari Laga Tournament yang di adakan di negara tersebut ! Minimal Deposit hanya IDR 50.000,- Dan Untuk Taruhannya minimal IDR 20.000,- Saja

    Dapat di tonton melalui Aplikasi Khusus yang dapat di download dan di Instal di Smartphone Android / iOS kesaangan anda !

    Download Aplikasi Sabung Ayam Livenya sekarang juga ! Klik Di sini <<<===

    Tersedia :
    » Sabung Ayam S128
    » Sabung Ayam SV388

    Menerima Transakdi Deposit & Withdraw Menggunakan OVO | GOPAY | LINKAJA | DANA | PULSA dan SEMUA JENIS REKENING BANK DI INDONESIA.

    Untuk Informasi selengkapnya, Hubungi Kontak Cs kami yang online 24 Jam dibawah ini :

    » Nomor WhatsApp : +62812-2222-995
    » ID Telegram : @bolavitacc
    » ID Wechat : Bolavita
    » ID Line : cs_bolavita

    BalasHapus

Posting Komentar